Wednesday, April 13, 2011

PEMROGRAMAN MODULAR


Salah satu teknik pemrograman yang sering digunakan adalah pemrograman modular. Teknik ini dikembangkan karena keterbatasan manusia memikirkan pemecahan permasalahan.
Manusia hanya sanggup memikirkan bagian tertentu dari keseluruhan program secara tuntas, tetapi mampu berpikir secara global.
Pada umumnya orang memecahkan permasalahan secara bertahap. Pertama kali memikirkan persoalan secara global dengan sejumlah sub–masalah. Kemudian setiap sub–masalah dipikirkan rincian pemecahannya.

Sebagai contoh :

Misalkan kita disuruh mengunjungi teman dikota lain. Mungkin yang pertama kali dipikirkan adalah bahwa perjalanan dibagi atas tiga bagian, dua perjalanan dalam kota dan satu perjalanan antar kota.

Diantara tiga sub-perjalanan tersebut yang pertama dipikirkan adalah perjalanan antar kota. Pikiran seperti ini berarti kita telah berasumsi bahwa perjalanan dalam kota dianggap sudah tahu.


Andaikan kita memutuskan naik pesawat udara, maka dengan segera akan mencari tiket walaupun sesungguhnya kita belum mengetahui rincian perjalanan dalam kota.

Sebelum berangkat atau menjelang keberangkatan, kita memikirkan rincian masing-masing tahapan perjalanan. Didalam benak kita bertanya, naik apa ke bandar udara ?. Kalaupun naik bus harus tahu lintasan dan tempat pemberhentiannya.

Mungkin kita tidak mau repot memikirkan semua itu, serahkan saja pemecahannya kepada sopir taksi, kita naik taksi.

Perjalanan antar kota dipercayakan kepada pilot. Perjalanan dari bandar udara ke tempat tujuan dipercayakan juga kepada sopir taksi.

Persoalan transportasi diatas kita pecahkan secara global saja. Sub-permasalahan dibebankan pemecahannya kepada pihak lain, yaitu pilot dan sopir taksi. Dalam hal ini pihak yang ditugasi itu harus tahu betul rincian pemecahan permasalahan yang ditugaskan kepadanya.

Pada pemrograman hal semacam itu juga terjadi. Pemecahan permasalahan dipikirkan secara bertahap. Permasalahan dibagi atas beberapa bagian kemudian setiap bagian dibagi lagi atas bagian-bagian lain yang lebih kecil, demikian seterusnya sampai bagian tersebut mudah untuk dapat diselesaikan.

Penyelesaian setiap bagian permasalahan disebut modul.

Dalam program modul akan direalisasikan dalam bentuk prosudur, fungsi atau blok.

Pada umumnya, suatu modul akan mengolah masukan yang diterimanya untuk menghasilkan keluaran seperti yang diinginkan.

Sifat dan Syarat Modul

  1. Suatu modul mengerjakan hanya satu pekerjaan tertentu. Suatu pekerjaan sesuai dengan pemecahan permasalahan.

  1. Sifat lain modul adalah merahasiakan sesuatu. Suatu modul tidak akan melaporkan bagaimana dia melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, tetapi hanya akan memberikan hasil seperti yang diinginkan.

  1. Setiap modul harus independent, artinya suatu modul tidak terikat oleh modul lain kecuali masukan dan keluarannya.

Ukuran modul diusahakan tidak melebihi satu halaman kertas kwarto atau folio. Tujuannya agar mudah dibaca sehingga mempermudah pengelolaan aliran kendali didalam program.

Sungguh demikian, bila terdapat modul berukuran satu setengah halaman tapi hanya melakukan satu fungsi dan modul itu sederhana dan jelas, tidak ada keharusan untuk memecahnya atas beberapa bagian yang lebih kecil.

Keuntungan Pemrograman Modular

  1. Teknik pemrograman modular memungkinkan kita membangun program besar dan kompleks.
  1. Teknik Pemrograman modular membantu dalam pengembangan
    algoritma.

  1. Pemrograman modular memudahkan orang lain memahami algoritma yang kita buat.


Kelemahan Pemrograman


Modular
Kesulitan implementasi dalam arti tidak ada rumus atau formulasi khusus yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk membuat algoritma dan program.

Satu-satunya cara untuk menguasainya adalah membiasakan diri menulis program secara modular dan banyak berlatih.


AA

1 comment:

Tinggalkan Komentar Disini