Tuesday, April 12, 2011

STRUKTUR PROGRAM

1.  STRUKTUR BERURUTAN

Dalam struktur berurutan, perintah atau pernyataan dijalankan dalam suatu urutan yang telah ditentukan.

Yang terpenting dalam struktur ini adalah hanya ada satu cara untuk memulainya, yaitu pada bagian atas, dan hanya ada satu cara untuk keluar, yaitu pada bagian bawah. 

2.  STRUKTUR SELEKSI


Struktur  Seleksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu  :

1.     Seleksi jika suatu keadaan (kondisi) terpenuhi, maka pernyataan tertentu dilaksanakan.

2.    Pilihan (Case Selection) digunakan jika ingin membentuk suatu konstruksi program yang menyatakan bahwa pernyataan yang dijalankan bergantung pada suatu keadaan (kondisi).


3.  STRUKTUR PERULANGAN
Struktur perulangan digunakan untuk menyusun pernyataan yang harus diulang sampai pada suatu keadaan yang diberikan terpenuhi. Jika kondisi belum terpenuhi, maka perulangan akan terus dilakukan.


PENGKODEAAN STRUKTUR


Bagaimana bentuk pengkodeaan dari struktur berurutan, struktur seleksi dan struktur perulangan adalah tergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan.

Tentu tidak semua bahasa pemrograman menyediakan struktur-struktur tersebut. Bahasa Pascal menyediakan berbagai perintah untuk semua struktur diatas.  

Untuk menggambarkan pengkodean struktur tersebut, kita dapat menggunakan apa yang disebut dengan pseudo code untuk membantu perencanaan pemrograman terstruktur.

Pseudo code adalah sebuah perluasan dan pengganti algoritma. Baik pseudo code maupun flow chart digunakan untuk menunjukan pemrosesan secara detail yang berada dalam modul program. Dimana pseudo code itu sendiri tidak tergantung pada jenis bahasa pemrograman apa yang digunakan (language independent).  


STRUKTUR BERURUTAN


Pseudo code untuk struktur ini relatif hampir sama dengan apa yang kita tulis didalam algoritma.

Misalnya  :
Gaji Total adalah Gaji ditambah dengan Bonus;
Gaji Bersih adalah Gaji Total dikalikan Pajak;


STRUKTUR  SELEKSI

Pseudo code untuk IF – THEN – ELSE dapat ditulis sebagai berikut  :
(a)  IF  Kondisi-1  THEN
            Proses-1
      ELSE
            IF  Kondisi-2  THEN
                  Proses-2
            ELSE
                  ………
                  Proses-n
            END IF
     END IF


(b)  IF  Kondisi-1  THEN
            Proses-1
      ELSE
            (null)
      END IF

Contoh  :

      IF  Gaji_Total <= 1000000  THEN
           Gaji_Bersih := Gaji_Total * 0.10
      ELSE
           Gaji_Bersih := Gaji_Total * 0.20
      END IF
   

Pseudo code untuk Case Selection tidak berbeda jauh dengan IF – THEN – ELSE.

CASE  V  OF
    V1  :  Proses – 1;
    V2  :  Proses – 2;
     …………
    Vn  :  Proses – n;
 END CASE

Jika V = V1 maka proses – 1 dikerjakan. Jika tidak maka akan dilanjutkan pada jika V = V2 sehingga proses – 2 dikerjakan. Demikian seterusnya.

Sebagai contoh sederhana, jika ada menu pilihan untuk operasi perhitungan, maka pseudo code untuk proses pemilihan perhitungannya adalah :

    CASE  Pilihan  OF
             1  :  C  adalah A + B;
             2  :  C  adalah A - B;
             3  :  C  adalah A * B;
                 4  :  C  adalah A / B;
    END CASE

STRUKTUR  PERULANGAN

Ilustrasi dari tiga struktur perulangan yaitu perintah WHILE – DO, FOR – NEXT dan REPEAT – UNTIL  dimana dapat dituliskan pseudo code-nya sebagai berikut  :

Untuk DO – WHILE  dan  REPEAT – UNTIL

WHILE  (Kondisi)  DO
      Statement – 1;
      Statement – 2;
      ……….
      Statement – n;
END WHILE

REPEAT
      Statement – 1;
      Statement – 2;
      ……….
      Statement – n;

Untuk FOR – NEXT  :

     FOR  i  :=  j  TO  k  BY  b
     Statement – 1;
             Statement – 2; 
           ……….
           Statement – n;
     END FOR

Penghitung i pertama kali diberi nilai j. Selama nilai i tidak lebih besar dari k, maka statement yang ada diantara FOR  dan  END FOR akan dikerjakan. Setelah semua statement dalam perulangan akan dikerjakan, nilai i akan ditambah dengan nilai b, dan dibandingkan kembali dengan k.

0 komentar:

Post a Comment

Tinggalkan Komentar Disini