Salah
satu teknik pemrograman yang sering digunakan adalah pemrograman
modular. Teknik ini dikembangkan karena keterbatasan manusia
memikirkan pemecahan permasalahan.
Manusia
hanya sanggup memikirkan bagian tertentu dari keseluruhan program
secara tuntas, tetapi mampu berpikir secara global.
Pada
umumnya orang memecahkan permasalahan secara bertahap. Pertama kali
memikirkan persoalan secara global dengan sejumlah sub–masalah.
Kemudian setiap sub–masalah dipikirkan rincian pemecahannya.
Sebagai
contoh :
Misalkan
kita disuruh mengunjungi teman dikota lain. Mungkin yang pertama kali
dipikirkan adalah bahwa perjalanan dibagi atas tiga bagian, dua
perjalanan dalam kota dan satu perjalanan antar kota.
Diantara
tiga sub-perjalanan tersebut yang pertama dipikirkan adalah
perjalanan antar kota. Pikiran seperti ini berarti kita telah
berasumsi bahwa perjalanan dalam kota dianggap sudah tahu.
Andaikan
kita memutuskan naik pesawat udara, maka dengan segera akan mencari
tiket walaupun sesungguhnya kita belum mengetahui rincian perjalanan
dalam kota.
Sebelum
berangkat atau menjelang keberangkatan, kita memikirkan rincian
masing-masing tahapan perjalanan. Didalam benak kita bertanya, naik
apa ke bandar udara ?. Kalaupun naik bus harus tahu lintasan dan
tempat pemberhentiannya.
Mungkin
kita tidak mau repot memikirkan semua itu, serahkan saja pemecahannya
kepada sopir taksi, kita naik taksi.
Perjalanan
antar kota dipercayakan kepada pilot. Perjalanan dari bandar udara ke
tempat tujuan dipercayakan juga kepada sopir taksi.
Persoalan
transportasi diatas kita pecahkan secara global saja.
Sub-permasalahan dibebankan pemecahannya kepada pihak lain, yaitu
pilot dan sopir taksi. Dalam hal ini pihak yang ditugasi itu harus
tahu betul rincian pemecahan permasalahan yang ditugaskan kepadanya.
Pada
pemrograman hal semacam itu juga terjadi. Pemecahan permasalahan
dipikirkan secara bertahap. Permasalahan dibagi atas beberapa bagian
kemudian setiap bagian dibagi lagi atas bagian-bagian lain yang lebih
kecil, demikian seterusnya sampai bagian tersebut mudah untuk
dapat diselesaikan.
Penyelesaian
setiap bagian permasalahan disebut modul.
Dalam
program modul akan direalisasikan dalam bentuk prosudur, fungsi
atau blok.
Pada
umumnya, suatu modul akan mengolah masukan yang diterimanya untuk
menghasilkan keluaran seperti yang diinginkan.
Sifat
dan Syarat Modul
- Suatu modul mengerjakan hanya satu pekerjaan tertentu. Suatu pekerjaan sesuai dengan pemecahan permasalahan.
- Sifat lain modul adalah merahasiakan sesuatu. Suatu modul tidak akan melaporkan bagaimana dia melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, tetapi hanya akan memberikan hasil seperti yang diinginkan.
- Setiap modul harus independent, artinya suatu modul tidak terikat oleh modul lain kecuali masukan dan keluarannya.
Ukuran
modul diusahakan tidak melebihi satu halaman kertas kwarto atau
folio. Tujuannya agar mudah dibaca sehingga mempermudah pengelolaan
aliran kendali didalam program.
Sungguh
demikian, bila terdapat modul berukuran satu setengah halaman tapi
hanya melakukan satu fungsi dan modul itu sederhana dan jelas, tidak
ada keharusan untuk memecahnya atas beberapa bagian yang lebih kecil.
Keuntungan
Pemrograman Modular
- Teknik pemrograman modular memungkinkan kita membangun program besar dan kompleks.
- Teknik Pemrograman modular membantu dalam pengembanganalgoritma.
- Pemrograman modular memudahkan orang lain memahami algoritma yang kita buat.
Kelemahan
Pemrograman
Modular
Kesulitan
implementasi dalam arti tidak ada rumus atau formulasi khusus yang
dapat dijadikan sebagai pedoman untuk membuat algoritma dan program.
Satu-satunya
cara untuk menguasainya adalah membiasakan diri menulis program
secara modular dan banyak berlatih.
AA
mantab banget gan
ReplyDeleteisolasi double tape