Tuesday, November 30, 2010

Catatan Hari Senin 29 Nopember 2010


Menikmati sebatang rokok ku hisap perlahan sambil mendengarkan sebuah lagu lama, terngiang pesan dalam lagu itu menggebu membakar qalbu.
Terhenyat aku dalam lamunan itu akan sebuah kegagalan yang manis membuat ku kembali depresi menjalani hidup ini.
Terdiam aku sejenak dalam hangatnya pelukan mentari membakar kulit di tengah hari, aku duduk kemudian aku bakar sebatang rokok, aku buat secangkir es the sebagai pelepas dahaga siang itu.
Melihat suasana lingkungan ku yang semakin hari semakin berubah mengarah ke tirani jauh dari lingkungan yang ramah jauh dari apa yang aku harapkan, kehilangan teman untuk berkumpul bersama, Tertawa bersama untuk mendapatkan keceriaan yang membuat hatiku tak ingin pergi dari suasana itu.
Terbangun aku dalam lamunan itu, aku bertemu dengan dua orang temanku siang itu, ku mulai berkumpul berjibaku dengan mereka, tak terasa tubuh di penuhi dengan keringat pada saat itu, hanya obrolan ringan saja yang keluar dari mulutku dan mereka, yang paling berkesan adalah rasa ingin berkumpul kembali di rumah kedua kami yang sangat kami rindukan.
Matahari mulai turun ke arah barat menandakan hari ingin istirahat untuk kembali di esok hari.
Aku pergi di malam hari menyusuri langit di bawah suara petir mencoba meresapi ras sepi yang aku rasa tiada henti, ku berjalan perlahan ku gendong tas yang berisi kawan ku di saat kesepian seperti ini dan tak lupa ku bakar sebatang rokok untuk menanbah kawan di malam itu.
Termenung aku melihat 3 orang kawanan anak kecil memakai pakaian yang suluh mencari tempat telur di antara tumpukan sampah untuk mereka pastikan bahwa masih ada yang bisa mereka ambil untuk makan malam, aku pun berhenti dari perjalanan malam itu, ku dengar percakapan mereka seperti ini :
A : “ Dapat ga telurnya ?”
B : “ Ada nih satu tapi sedikit tinggal kuningnya aja”
A : “ Yaudah ga apa-apa masukan saja ke dalam plastik supaya jadi banyak”
C : “ Ka, kita masak aja pulangnya aku letih seharian mengamen”

Terhenyang perasaanku melihat mereka yang tegar menghadapi hidup walaupun harus merogoh makanan dari tempat yang tidak ayak unutk mereka makan. Tersadar aku malam itu bahwa aku harus terus melangkah bisa atau tidak bisa yang penting aku sudah berusaha untu berjalan walaupun kadang terjatuh dan berada di bawah tidak akan melulunlantahkan tekad ku menuju arah yang lebih baik walau jauh dari ketiadaan kawan-kawan aku yakin mereka merasakan apa yang aku rasakan hari.
Setelah sejenak aku berhenti untuk mendapatkan pelajaran dari 3 bocah yang menurutku luar biasa menjalani hidup ini, aku teruskan berjalan menuju sebuah kios dan terhenti aku disana untuk mencicipi mie goring sebagai menu penutup di malam itu.
  • Senin 29 November 2010 by Last Memorie -

0 komentar:

Post a Comment

Tinggalkan Komentar Disini