Kehidupan
ini adalah nyata. Lebih nyata dari pendapat siapa pun tentang
kenyataan. Ia terus bergerak, mengalir, dan berubah. Hari ini, seseorang
miskin bertelanjang kaki.
Esok hari, tiba-tiba ia menjadi miliyuner yang membangun gedung pencakar
langit yang tinggi. Nabi pernah bersabda menggambarkan situasi
kehidupan akhir zaman,
“Dan
bila engkau menyaksikan mereka yang berjalan tanpa alas kaki, tidak
berpakaian, fakir, dan penggembala kambing, (kemudian) berlomba-lomba
membuat bangunan yang tinggi.”
Sabda beliau ini nyata! Lebih nyata dari pendapat siapapun tentang kenyataan.
Kali
ini kita bercerita tentang Dubai, sebuah emirat (propinsi) di negara
Uni Emirat Arab yang menjadi bukti dari sekian banyak kebenaran sabda
Nabi.
Sabda Nabi
Suatu
hari, bumi menjadi saksi pertemuan dua makhluk agung dan mulia.
Malaikat yang terbaik berjumpa dengan manusia termulia. Malaikat Jibril
datang menjumpai Nabi kita
Muhammad ﷺ. Jibril datang dengan wujud manusia. Ia datang dengan
penampilan indah. Mengenakan baju yang teramat putih ditimpali warna
rambut yang hitam kelam. Ia datang berdialog dengan Nabi Muhammad untuk
memberikan pengajaran kepada para sahabat. Jibril
bertanya tentang Islam, iman, dan ihsan. Kemudian ia bertanya tentang
tanda kiamat. Di antara jawaban Nabi ﷺ adalah,
وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ.
“Dan
bila engkau menyaksikan mereka yang berjalan tanpa alas kaki, tidak
berpakaian, fakir, dan penggembala kambing, (kemudian) berlomba-lomba
membuat bangunan yang tinggi.”
(HR. Muslim).
Inilah
di antara tanda-tanda hari kiamat. Tanda hari kiamat ada yang sifatnya
baik. Ada pula yang buruk. Ada pula hanya sekedar kabar atau tanda yang
aslinya tidak bersifat
baik ataupun buruk. Hanya sekadar tanda dan kabar agar manusia sadar
bahwa kiamat pasti terjadi. Contohnya seperti berlomba-lomba membuat
bangunan yang tinggi ini.
Dalam hadits lain, yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ada keterangan tambahan. Ibnu Abbas bertanya kepada Nabi ﷺ:
يَا رَسُـولَ اللهِ، وَمَنْ أَصْحَابُ الشَّاءِ وَالْحُفَاةُ الْجِيَـاعُ الْعَالَةُ قَالَ: اَلْعَرَبُ.
“Wahai
Rasulullah, dan siapakah para pengembala, orang yang tidak memakai
sandal, dalam keadaan lapar dan yang miskin itu?” Beliau menjawab,
“Orang Arab.” (Musnad Ahmad,
IV/332-334, no. 2926).
Emirat Dubai
Dubai
adalah salah satu emirat di wilayah Uni Emirat Arab (UAE). UAE sendiri
merupakan sebuah negara federasi yang terdiri dari tujuh emirat yang
kaya akan minyak bumi.
Tujuh emirat ini adalah: Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras
al-Khaimah, Sharjah, dan Umm al-Qaiwain. Pada tahun 1971, enam dari
emirat ini – Abu Dhabi, Ajman, Fujairah, Sharjah, Dubai, dan Umm
al-Qaiwain – bergabung untuk mendirikan Uni Emirat Arab. Setahun
berikutnya, Ras al-Khaimah menyertai mereka. Dubai adalah ke-emiran yang
paling populer.
Ada
yang mengatakan, nama kota ini berasal dari bahasa Persia. Karena dulu
wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Sasaniyah Persia. Ada
pula yang mengatakan
kata Dubai berasal dari bahasa Arab dabba (Arab: دَبَّ – يَدُبُّ) yang
artinya menjalar atau mengalir. Karena di Dubai terdapat aliran sebuah
sungai air garam yang sekarang dikenal dengan Khor Dubai atau Dubai
Creek.
Dubai
terletak di sepanjang pantai Teluk Arab dipimpin oleh keluarga
al-Maktoum sejak 1883. Pemimpinnya saat ini adalah Mohammed bin Rashid
al-Maktoum yang juga menjabat
sebagai Perdana Menteri dan Wakil Presiden UEA.
Dubai Sebelum Metropolis
Dalam
wawancara dengan BBC, Syaikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum menunjukkan
rumah kakeknya, tempat bermain di masa kecilnya. Ia mengatakan, “Inilah
tempat ayahku, ibuku,
dan kami tinggal. Saat aku lahir tidak ada listrik di sini. Hanya bagian
itu dan itu (ia menunjuk dua titik tempat lampu menyala di rumah besar
itu) dan tidak ada air”.
Pernyataan
singkat ini, menggambarkan bagaimana keadaan Dubai sebelum
bertransofmasi menjadi kota metropolis. Rumah keluarga al-Maktoum,
keluarga Emir Dubai, adalah rumah
yang gelap dan kesulitan air. Apalagi rumah rakyat biasa.
Meskipun
minyak sudah ditemukan sejak tahun 1966, tahun 1973, hanya ada satu
hotel berkelas di sana, Hotel Sheraton. Kalau sekarang malah sangat
sulit menemukan hotel
yang tidak berbintang lima di Dubai, bahkan ada hotel berbintang tujuh
di sana.
Dubai Metropolis
Islam
adalah agama yang tidak menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Inovasi dalam hal dunia dibuka selebar-lebarnya selama tidak
melanggar syariat. Di
zaman dahulu umat Islam terkenal dengan kemajuan arsitekturnya. Oleh
karena itu, tanda hari kiamat berupa berlomba-lombanya manusia dalam
meninggikan bangunan tidak dikategorikan sebagai permasalahan yang nilai
dasarnya jelek. Bahkan bisa jadi pembangunan ini
bermanfaat dan maslahat.
Dubai Modern
Sekarang
di Dubai, semuanya serba besar, luas, dan tinggi. Megah, mewah, sampai
membuat mulut ternganga. Dubai adalah kota dengan pertumbuhan tercepat
di dunia. Gurun
yang kosong telah berubah menjadi gedung-gedung pencakar langit.
Onta-onta telah berubah menjadi Ferrari, Mercedes, Hummer, dll. Di
antara bangunan tinggi di Dubai adalah:
Pertama:
Burj Dubai atau yang dikenal Burj Khalifa, Merupakan bangunan tertinggi
di dunia. Tingginya 818 m, kurang 182 m lagi jadi 1 Km. di dalamnya ada
30.000
rumah dan 9 hotel mewah.
Kedua:
10 Hotel tertinggi di dunia, 7 di antaranya ada di Dubai. Lima hotel
tertinggi; JW Marriott Marquis Dubai (355 m), Rose Rayhaan (333 m), Burj
Al Arab (321
m) hotel termewah di dunia, Jumeirah Emirates Towers Hotel (309 m), The
Address Downtown Dubai (306 m), semuanya ada di Dubai.
Ketiga:
Shopping Mall terbesar di dunia adalah Dubai Mall dengan luas 50 kali
luas lapangan sepak bola dan terdapat 1.200 toko. Di dalamnya ada
akuarium terbesar
di dunia yang isinya 33.000 hewan laut.
Keempat: al-Maktoum International Airport atau Dubai International Airport merupakan bandara terluas ke-3 di dunia.
Kelima:
Dubailand. Sekarang Walt Disney World Resort di Orlando memegang rekor
taman bermain terluas di dunia. Kalau pembangunan Dubailand rampung,
maka taman
yang luasnya dua kali lipat Walt Disney ini akan memegang rekor baru.
Aquarium di Dubai Mall
Masih
banyak lagi gedung-gedung tinggi dan bangunan-bangunan yang ‘wah’ di
Dubai. Ada menara kembar Emirates Tower yang bentuknya seperti dua
batang cokelat Toblerone.
Hotel bawah laut di kedalam 33 m. Gedung 68 lantai, yang tiap lantainya
bisa berputar 360°. Belum lagi pulau buatannya seperti The World
terdapat 300 pulau buatan membentuk peta dunia. Kemudian juga Palm
Island yang terdapat 2000 vila dan 40 hotel mewah. Belum
lagi kendaraan super mewah. Anda masih berpikir orang Arab identik
mengendarai onta? Ubah segera perspektif lama itu. Di Dubai, mobil mewah
berlapis perak dan emas pun ada. Sampai-sampai polisi Dubai layak
disebut World’s Fastest Police karena kendaraan
mereka McLaren MP4-12C, Lamborghini, Aston Martin, Bentley, dan Ferrari.
Mereka yang dulu miskin, telanjang kaki, tak berbaju itu telah membuktikan kebenaran sabda Nabi .
Pelajaran:
Penulis
tidak menginginkan pembaca hanya terpaku dan terhenti dalam khayalan,
membayangkan kemegahan Dubai Bukan itu pesan yang ingin disampaikan.
Cobalah
renungkan Sabda Nabi . Bernarlah apa yang beliau kabarkan. Hal itu pula
menunjukkan mukjizat beliau. Beliau mengabarkan tentang sesuatu yang
akan terjadi di masa
yang akan datang. Orang yang hidup di masa tersebut akan menyaksikannya.
Beliau
mengabarkan tentang orang-orang miskin berlomba-lomba meninggikan
bangunan. Hal itu telah terjadi. Dan kita telah menjadi saksinya. Beliau
mengabarkan tentang
turunnya Nabi Isa, keluarnya Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, hal ini pun
pasti terjadi. Orang yang hidup di zamannya akan menjadi saksinya.
Dan
beliau mengabarkan tentang kenikmatan surga dan kengerian neraka, orang
yang percaya sebelum mereka menyaksikannya, merekalah orang yang
beruntung dan berbahagia.
Orang yang baru percaya ketika menyaksikannya, mereka benar-benar dalam
penyesalan dan duka cita yang mendalam.
“Saat
ini, dunia itu nyata dan neraka hanyalah cerita. Akan tetapi ketika di
akhirat, Neraka adalah nyata dan dunia hanyalah cerita.”
Sumber:
– al-Wabil, Yusuf bin Abdillah. TT. Asyrath as-Sa’ah. Dar Ibnu al-Jauzi.
– nationalgeographic.com
– wikipedia.org. dll.
– al-Wabil, Yusuf bin Abdillah. TT. Asyrath as-Sa’ah. Dar Ibnu al-Jauzi.
– nationalgeographic.com
– wikipedia.org. dll.
Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
0 komentar:
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Disini